kerinduanku


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Selasa, 30 Oktober 2012

Blantika Musik Indonesia kehilangan Roh

Munculnya band-band baru semudah memasak mie instan dan ‘kacangan’ berdampak munculnya generasi ’miskin kreatifitas’ di Indonesia. Dan yang paling rentan adalah sangat berdampak terhadap kualitas pola pikir generasi muda bangsa ini. Hingga munculnya generasi “Alay”. Kok bisa?
Indonesia pernah menorehkan catatan sejarah di kancah musik internasional. Indonesia yang kaya akan budaya dan seni, pernah memiliki prestasi luar biasa di belantika musik dunia dari era ‘70an sampai ‘90an akhir. Sebut saja salah satu diantaranya KRAKATAU. Band beraliran Jazz ini cukup terkenal di belahan asia timur dan eropa. Lalu ada KLA Project yang kental dengan kualitas nada-nadanya juga pernah merajai musik asia. Kemudian ada GOD BLESS yang cadas dan konsisten di jalur ROCK selama tiga 3 dekade, tetap hingar bingar, dan sempat menjadi kiblat para musisi ROCK di asia tenggara. Ada juga GONG 2000 yang juga ‘jelmaan’ GOD BLESS. Lalu Pernah ada SAS, ELPAMAS, yang ‘panasdi dengar pada tahun 70’an, GRASS ROCK, CAESAR, yang tune in di dekade 80’an. Belakangan di era 90’an muncul POWER METAL, EDANE, SLANK, JAMRUD, RIF, GIGI, POTRET, NETRAL, PAS, dll
Selain kelompok musiknya, para musisinya secara invidu juga sangat mempengaruhi kualitas musik negeri ini, sebut saja di antaranya Totok Tewel, Erwin Gutawa, Fariz RM, Ireng Maulana, Dwiki Darmawan, Nugie, Anang, Indra Lesmana, Idris Sardi, Harry Rusly, Dewa Bujana, Iwan Fals, Doddy Katamsi, dll. Masih panjang lagi deretan nama yang terlalu panjang untuk disebutkan satu per satu…..sebab substansi yang akan penulis bahas dalam kesempatan ini adalah masalah betapa degradasinya kualitas musik Indonesia sepuluh tahun terakhir ini hingga mempengaruhi cara berfikir pendengarnya.
Lima tahun terakhir ini sangat banyak munculnya band-band baru yang instan bak secepat memasak mie instan dan dijual seperti jualan kacang goreng di pasar malam. Sebut saja diantaranya ST12, KANGEN, WALI, HIJAU DAUN, MATTA, GARNET, MAHKOTA, D’MASIV, VIERRA, HANCUR BAND, ARMADA, SALJU, ANGKASA, KUBURAN, THE POTTER, SEMBILAN, GOLIATH, VAGETOZ, LYLA, BAGINDA, termasuk UNGU juga, dll. Maraknya dunia entertaint dengan menampilkan para pemusik karbitan tersebut, tampak sangat teramat betapa tidak berkualitasnya para insan yang terlibat di dalamnya, baik musisinya maupun penikmatnya. Munculnya band-band baru secara instans dan ‘kacangan’ ini dapat berdampak munculnya generasi ’miskin creatifitas’ di Indonesia. Dan yang paling rentan adalah sangat berdampak terhadap kualitas pola pikir generasi muda. Apa korelasinya?
Industri rekaman seakan menutup kuping atas perkembangan ini, bahkan cenderung memang mengalihkan orientasinya untuk betul-betul meraup profit sebanyak-banyaknya. Para Major Label dan Provider Content memang mengalihkan orientasinya bahkan dengan sengaja menciptakan pasar karena pengaruh kuat dari kepentingan para pengusaha yang ingin mengambil kesempatan untuk memasarkan produknya secara advertising dengan mendompleng acara-acara karbitan yang diisi oleh para musisi ‘kacangan’ tersebut. Para Broadcaster, EO, atau Radio serta TV pun ikut-ikutan menyemarakan live music yang ‘kacangan’ ini. Sebut saja salah satu diantaranya acara DAHSYAT yang setiap hari ditayangkan secara live pada pagi hari. Pagi-pagi sudah menayangkan atau nyekokin kuping kita dengan nada-nada melayu yang hanya memiliki paling maksimal 4 chord standart tersebut, disertai syair-syair mellow murahan. Lalu ada acara INBOX dan DERING yang live di lapangan-lapangan atau space terbuka pusat-pusat perbelanjaan dengan stage yang dipenuhi iklan-iklan komersil. Sekelompok pemusik karbitan ditampilkan main secara lypsinc lalu dieluelukan ratusan penonton ABG, yang berdasarkan informasi para penonton tersebutpun adalah penonton bayaran yang sengaja dibuat komunitasnya untuk selalu ikut menonton acar-acara tersebut setiap ditayangkan. Lalu serta merta lagu-lagu tak berkualitas itupun diciptakan dengan mudah untuk mensupport “Ost”-nya sinetron-sinetron yang menjamur di Televisi yang juga sarat dengan pembodohan dan tidak educative.
Lalu yang paling miris, lagu-lagu yang dimainkan oleh band-band tersebut nyaris mirip, semuanya memilik themes yang sama. Syair-syair cinta dan romantis murahan dikemas dengan aliran senandung melayu. Hancur!!!. Dan ironisya adalah penonton ditipu dengan penampilan mereka secara live padahal lypsinc. Para pemain musik tersebut memang tidak memiliki skill dalam bermusik. Terkesan hanya sekelompok anak muda yang tampan dan di-make up-in, sebut saja sekelompok ‘boy band’ yang dibekali alat music, diajari 3 atau 4 chord kemudian disuruh rekaman lalu show di mana-mana. Edan!!!. Mie instan bukan?
Para pemusik tersebut tidak melalui proses kreatif seperti festival, atau ajang-ajang perlombaan yang kompetitif. Kalau pun ada ajang seperti Indonesian Idol atau Mama Mia, atau apapun yang sejenisnya tidak cukup ideal untuk menyaring para seniman berkualitas. Karena system yuridisnya hanya sebagai ajang jual pulsa oleh para pebisnis telekomunikasi dan hanya karena perlu muncul idola yang tampan dan cantik agar laku “dijual” oleh para pebisnis talent, kali-kali aja ada kesempatan untuk menjadi bintang iklan atau tawaran main sinetron. Ono-ono wae
Artinya dengan miskinnya proses kreatifitas mencipta jelas akan mempengaruhi kualitas nada dan lagu yang diciptakan. Musik memang bahasa universal, tapi bukan berarti musik harus seragam aliranya. Musik melayu boleh-boleh saja, Tapi bukan berarti semuanya kemudian harus jadi mem’beo’. Ini adalah gejala buruk kualitas music dan musisi Indonesia saat ini, sebab penurunan kualitas musik Indonesia sama dengan penurunan kualitas para musisinya.
Tuntutan pasar atau idealisme?
Lebih dalam lagi bicara dari aspek idealisme, semakin jelaslah generasi musisi muda negeri ini tidak memiliki karakter bermusik dalam menggarap lagu. Lalu bagaimana korelasinya….antara proses kreatif penciptaan dengan pola pikir?, ya akan terkait secara tidak langsung. Dimana karya-karya yang hanya dikerangkakan untuk kebutuhan pasar semata jelas akan menyempitkan cara berfikir generasi muda. Karena yang didengar yang begitu-begitu aja.
Karena alasan pasar sehingga perlu ditayangkan dengan frekuentif. Karena bagaimana caranya harus laku sehingga perlu memanipulasi tayangan dengan pengakomodiran massa penonton bayaran yang secara psiokologis akan mempengaruhi para penonton lain tanpa proses seleksi kuping secara alami. Karena syair yg harus ringan dan mudah didengar kuping kalangan ABG, sehingga kata-kata yang terkandung dalam syair lagu hanya sekitar kata-kata cinta anak remaja dan terkesan asal-asalan, ya alay (pengistilahan untuk kasus atau jenis musik ini, atau jenis penikmat musik murahan ini).
Tidak ada lagi terdengar syair sepuitis KLA dan PADI, atau nada-nada dan chord-chord miring seperti garapan Fariz RM atau Melly Guslaw , reggaenya Tony Q Rastafara dan Syair-syair kritis karya Iwan Fals pun tenggelam. Lantunan nakal atau sentilan ala sundaness Doel Sumbangpun memang tak kan mungkin lagi kita dengar langsung dari penyanyinya, juga The Bluesnya si betawi Benyamin ‘babeh’ Sueb pun sudah hampir terkubur bersama penciptanya. Atau karya-karya Harry Roesly-pun pastinya hanya kita dengar dari chord okulele para pengamen jalanan yang masih idealis di jalurnya. Syair pop puitis ciri khas Chrisye, pastinya hanya kita dengar pada acara-acara “tribute” saja. Atau syair-syair Ebiet G. Ade yang membuat merinding bulu kuduk, yang kerap menyikapi tentang bencana alam dan fenomena kemanusiaan, hanya tinggal “album kenangan”. Dekadensi idealisme musik Indonesia sedang berlangsung saat ini. Kemorosotan kualitas musik seiring merosotnya kualitas para musisi.
Kesimpulanya adalah bahwa generasi musisi baru Indonesia dengan hasil karya ciptanya yang ‘kacangan’ itu telah ikut serta membodohi pola pikir masyarakat penikmatnya. Sehingga terciptalah kuping konsumtif dengan asupan nada-nada murahan dan cengeng. Sehingga muncullah generasi yang tidak punya sense terhadap lingkungan sendiri, terjebak dengan romantisme picisan. Itulah generasi Alay…..
Mana ada lagi syair seperti torehan SAS yang menceritakan tentang bencana alam Laratuka, lalu kemudian dikumandangkan kembali oleh BOOMERANG dengan arrangement baru. Lagu lawas tersebut cukup berumur karena berkualitas hingga masih layak untuk didengar kembali. Masihkah akan kita dengar Syair sederhana KPJ yang mengisahkan sulitnya hidup karena mahalnya harga susu dan rendahnya upah buruh yang tertindas?…dan kapan lagi kita dengar harapan-harapan religious yang syiarkan oleh BIMBO bersaudara?
Diharapkan kepada masyarakat penikmat musik dapat menyeleksi karya musisi mana yang layak untuk didengar. Bukan mana yang enak dilihat mata. Karya yang layak didengar adalah sebuah karya yang idealis. Dan kepada para musisi lawas, diharapkan untuk tetap konsisten dan idealis pada warnanya dan tetap mempertahankan kualitas bermusik tanpa harus menjadi bunglon ikut-ikutan pasar, apalagi harus “melacurkan” diri menjadi pemain sinetron. http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/03/27/belantika-musik-indonesia-kehilangan-roh/

Era 80-90an : Puncaknya Penikmat musik berkualitas

Bersyukurlah bagi yang dilahirkan atau dibesarkan di tahun 80-90an.
Apa sebab? Ya! karena pada saat itu kreatifitas pencipta dan penyanyi di era 80-90 sangat berkualitas padahal penuh dengan keterbatasan.
Di era 80-90an untuk menciptakan sebuah lagu dibutuhkan alat musik yang seadanya, mis gitar atawa keyboard jadul,proses rekaman pun masih sederhana, dengan lirik yang sederhana kemudian dirangkai dengan kesederhanaan tetapi tidak asal-asalan dan enak didengar pada zamannya bahkan sampai sekarang.Dan pada masa itu pula baik pencipta maupun musisi masih mengedepankan kualitas dengan kemampuan yang otodidak dan masih origianl dari segi kreatifitas.
Yang menjadi keprihatinan sekarang adalah kenapa dengan kondisi yang sekarang lebih canggih dari segi peralatan,referensi lirik yang variatif , dan didukung dengan kemampuan finansial yang cukup tetapi dari segi kualitas bermain musik maupun pemilihan kalimat dalam penulisan lirik lagu semakin tidak berkualitas dan terkesan semakin asal-asalan.
Simak saja lagu-lagu yang ada sekarang ini dengan tekhnik bermain musik
yang seadanya kord lagu yang begitu -begitu saja,yang penting bunyi dengan lirik lagu yang puitis tapi tidak bisa membuat enak didengar oleh telinga, yang penting album terjual dan dapat uang.
Yang paling mengherankan masyarakat kita oke-oke saja karena tidak ada pilihan lain untuk mendengarkan, jadi terpaksa karena tidak ada alternatif lain untuk mendengarkan ataupun melihat, karena semua stasiun tv maupun media lain menampilkan musik tersebut.Simak saja betapa melegendanya Group musik Queen dengan Boheiman Rapshodinya dengan teknik musik berkualitas tinggi pada zamannya hingga sekarang belum ada yang menandingi dengan not- not lagu yang "nyleneh" dan hingga kini masih enak didengar atau kalo di indonesia Fariz RM dengan Barcelonanya, goodbless dengan kehidupan & menjilat mataharinya, itu dari segi cara bermusiknya lho, kalo dari segi lirik simak saja Guruh SP,Iwan Fals dan masih banyak lagi.

Jumat, 26 Oktober 2012

lagu untuk cinta pertamaku

KAMU (cipt : Tito Sumarsono)
Serasa hari ini kau ada disini
Sebagai kawan baru kau mempesonaku
Tingkahmu yang lucu
Gayamu yang ceria
Cara berjalanmu dan kehadiranmu itu

Menggemaskan daku
Membuatku malu dan tersipu-sipu
Memerah pipimu
Sungguh lucu kamu
Senangnya hatiku melihat tingkahmu saat itu

Kau ayu anggun penuh ceria
Seakan tiada lagi tara
Yang mewarnai dalam hati
Dan menembus batas relung sukma
Sungguh akupun tak menyangka
Kau ada di hati

Seandainya (andaikan) pada saat itu
Usiaku telah mencukupi
Tak tahu apa yang terjadi
Denganmu dan dengan diriku
Entah, kini mungkin bersatu dalam cinta

Rabu, 24 Oktober 2012

cintaku di SD (bagian kedua)


Satu tahun menuju ke SMP, aku merasakan tahun yang sangat berat. kita akan berpisah, dan kamu tetap biasa biasa aja, meskipun ku tahu kau juga punya perasaan padaku. . setiap hari dalam satu tahun, aku selalu tersiksa oleh bayang-bayangmu yang selalu melekat erat. apa yang harus aku lakukan? ingin aku kembali ke masa lalu dan tetap bersamamu. Bayangan wajah ayumu selalu menghiasi pikiranku, suaramu begitu jelas di telingaku. begitu banyak caramu untuk membuat aku bahagia DULU. kini aku mengerti, apa yang telah terjadi. everything i do always wrong in your eyes. what should i do now?? Akhirnya pas lulus SD aku bisa melupakanmu dengan datangnya wanita lain di hatiku, sampai 13 tahun setelah kita berpisah, aku  sudah  melupakanmu, bahkan meski  SMA ku dan SMK nya berdekatan kami saling  cuek . Tapi kini, kenapa bayanganmu seakan muncul kembali, kenapa memori di SD kembali teringat ???  Pada hal aku tahu kau sudah dimiliki orang lain, tapi kenapa getar getar cinta itu seakan bersemi kembali, kenapa ??? Apa mungkin masa kecil kita dulu di SD terlalu indah untuk dilupakan??? I don’t know

dimatamu aku tak bermakna
tak punyai arti apa-apa
kau hanya inginkanku saat kau perlu
tak pernah berubah..


kadang ingin kutinggalkan semua
letih hati menahan dusta
diatas pedih ini aku sendiri
selalu sendiri...


serpihan hati ini kupeluk erat
akan kubawa sampai kumati
memendam rasa ini sendirian
ku tak tau mengapa
aku tak bisa melupakanmu...

kini hanya bayangmu yang bisa aku kenang. meskipun kau kembali, semuanya tak akan sama.. aku relakan kau pergi. selamat tinggal :"

kisah cinta ku di SD (bagian kesatu)


Saat memasuki Sekolah Dasar, aku mengenal banyak sekali teman. sahabat, teman baik, dan juga teman "sepermainan" itu. kelas 1, aku emang banyak yang suka walaupun aku gak seganteng bondan  dan sebaik snow white. uhuk kelas 1 dan kelas 2 begitu membosankan. tapi saat dikelas 3, aku melirik pada pada teman sekelasku di  sekolahku. waw, ternyata aku merasakan rasa yang "berbeda" #eaaaa entah dari mana aku menyukainya. Menurutku dia cewek paling cantik dikelasku ketika itu.
Terlebih ketika di era ku anak2 SD sering menjodoh jodohkan dengan  teman sekelas, dan akhirnya teman2 ku menjodohkan aku dengannya, betapa senang hatiku ketika itu, aku pun tahu dia juga senang dengan perjodohan ala anak SD tersebut (heheheh). Itu terbukti dia selalu tersenyum ketika temen2ku selalu menyebutkan namaku di depan dia, dan dia selalu cari perhatian di depanku. Dari situlah aku mulai memperhatikan dia, mulai dari potongan rambut, bajunya, sepatunya, sampai pita dan tali rambutnya aku perhatikan dengan betul, bahkan kalo hari minggu aku sempatkan untuk lari pagi melewati  rumahnya dengan harapan aku bisa ketemu dengan dia. Bahkan nilai pelajaran dan ranking kelasnya  aku juga perhatikan, sampai kami lulus SD perasaan aku ke dia masih melekat, begitu juga perasaan dia ke aku.


semuanya berjalan seperti biasa, saat suatu hari, mimpi burukku datang. hal yang tak ingin aku alami sedikitpun.Aku disuruh orang tuaku agar nanti SMP tidak bareng dengan temen2 SD ku, betapa kecewanya aku. Tapi apa daya aku harus menuruti apa kata orang tuaku. Dan secara tidak langsung aku pun harus bertemu untuk terakhir kalinya di SD. Sampai aku lulus SD perasaan itu masih terpendam  dan tidak bisa dilupakan, sampai suatu hari aku disuruh untuk mengaji oleh orang tuaku di suatu majelis ta’lim. Disana aku menemukan sosok wanita yang sama cantiknya dengan dia, Cuma agak centil dari dia. Yang kelak akan menjadi pacar pertamaku.
. aku rela berpisah denganmu .  aku rela ko kamu bahagia dengan orang lain, aku rela kamu tersenyum karena DIA dan bukan karena aku. semoga kamu menyadari semuanya sekarang, betapa aku mencintaimu, dulu..

kebiasaan anak SD di era 90an


Barusan saya cerita  dengan  seorang temanku  waktu  SD, tentang masa lalu . Dan tau nggak ceritanya apa? Masalah percintaaanku sama temenku dulu waktu SD yang bernama Indah Agustina (kecil2 dah pacaran ya?? heheh) juga cerita2 kenangan kami sewaktu masih SD misalnya ketika tidak sempat nonton Kstaria Baja Hitam atau Siluman Ular Putih. Karena kalo sampe ga nonton, pasti besoknya bakalan minder soalnya ga bisa nimbrung untuk cerita. Walhasil terkucilkan deh…. Hu hu hu hu…
Berikut ini sedikit daftar kebiasaan dan problematika anak SD era saya. Mungkin terkesan konyol kalau anak sekarang yang membaca. Tapi sumpah… semua problematika itu saya anggap seru dan asik banget.


  1. Nonton Ksatria Baja Hitam wajib hukumnya. Karena kalau tidak, bisa dianggap tidak gaul. Jadi walaupun nontonnya numpang tetangga di kampong sebelah (karena stasiun TV swasta belum masuk di Malang), ga jadi masalah. Yang peting eksis di dunia Gorgom.
  2. Saat adegan Ksatria Baja Hitam mengeluarkan pukulan+tendangan maut atau pedang matahari dan menghancurkan lawannya, semua yang nonton di situ pada bersorak… horeeeeeee (busyet udik amat….ndeso-ndeso)
  3. Biar dianggap sebagai master cerita Ksatria Baja Hitam, saya bela-belain minjem tabloid Fantasi/BOBO di kios depan rumah. Soalnya tabloid Fantasi/BOBO satu2nya majalah yang kasih bocoran ceritanya. Besoknya teman-teman langsung pada nanya saya gimana cerita-nya hari selasa ntar.
  4. Kalau disuruh sama guru kesenian untuk menggambar bebas, 80% persen menggambar Ksatria Baja Hitam. Sampai guru kami jadi kesal. Akhirnya waktu itu sempat diharamkan gambar Ksatria Baja Hitam oleh beliau. Tapi namanya anak-anak tetep aja selalu ada yang nggambar lagi.
  5. Paling suka berburu umbul (kartu remi bergambar) yang ada Ksatria Baja Hitam dan Google V-nya.
  6. Jajanan paling gaul saat itu adalah Chiki, Cheetos, Jet-Z, dan Chitato. Apalagi kalau ada hadiahnya keeping Tazos.
  7. Anak-anak berlomba untuk mengumpulkan Tazos dan ketika istirahat diadu. Yang kalah harus merelakan Tazosnya diambil
  8. Saat Power Rangers muncul anak-anak pada bikin Gasper sabuk yang mirip punya anggota Power Ranggers. Hanya saat itu bikinnya dari kertas lalu digambari sendiri.
  9. Semua pada hafal lagu theme song film anak-anak, terutama yang sudah dibuat versi Indonya. Diantaranya theme song, Ksatria Baja Hitam RX, Pasukan Turbo, Saint Saiya, Sailor Moon, Remi, Pendekar Pemanah Rajawali Yoko, dll.
  10. Di sekolah mungkin hanya saya yang Hafal nama-nama menteri kabinet pembangunannya Pak Harto
  11. Pas tanggal 30 september harus nonton Film Dokumenter G/30/S/PKI… haduh ngeri deh litanya, sampai ga bisa tidur 3 hari.
  12. Pak Harto adalah negarawan yang jadi idola…. He he he he he (belum reformasi choy).
  13. Seneng main ke sawah berenang di sungai ke kebun ladang, maen bola antar SD yang klo istilah sunda disebut luruga. Dan gara-gara itu sering kena marah ortu.
  14. Lagu yang paling disukai adalah lagunya Bondan Prakoso yang Lumba-lumba, Eno Lerian yang nyamuk-nyamuk nakal, Susan dan Ria Enes yang Ada Kodok, Jhosua yang ci ci cit cuit dan Diobok-obok, dan lagu anak-anak lainnya…. Trio Kwek-Kwek juga.
  15. SCTV dan TPI paling rajin menayangkan film India. Bintang eksyen paling ngetop saat itu adalah Mithun Chakrabawthi.
  16. Herannya film eksyen India bintang utamanya kebanyakan bernama Vijay atau Ajay
  17. Musuh dalam film India kebanyakan bernama Tuan Takur.
  18. Baik cowok maupun cewek sangat suka dengan permainan lompat tali, gobaksodor,  “bentengan”, Jumprit Singit (petak umet), memeongan dll
  19. Sering menjodoh-jodohkan teman-teman. Dan biar yang dijodoh-jodohkan makin malu biasanya ada yang iseng nulis “Si-A dan Si-B” kemudian di sekelilingnya digambari hati di atas papan tulis.
  20. Biasanya anak SD iu punya sohib baik. Dan kalo pengen menandakan persahabatan selalu kemana-mana dengan berangkulan.
  21. Pas bulan puasa paling seneng main petasan, dan meriam bamboo
  22. Kalo malam takbiran selalu keliling kampung sambil bawa obor
  23. Sewaktu hari lebarannya sudah siap-siap dengan teman sekampung untuk silaturahim ke tetangga-tetangga
  24. Saat booming film Wiro Sableng “Kapak Naga Geni 212”, anak-anak cowok pada menulis angka 212 di dadanya dengan menggunakan spidol, biar mirip Wiro Sableng katanya.
  25. Pas liburan selalu menunggu kehadiaran film Warkop DKI
  26. Komik yang wajib baca sebagai symbol anak gaul adalah Dragon Ball, Doraemon, dan Saint Seiya.
  27. Doyan jajan es lilin yang harganya cuman 100 perak.
  28. Film barat paling digemari adalah Knight Rider, McGayver, Air Wolf, The Six million Dollar Man, Xena The Warrior Princess, Hercules, dan Star Trek.
  29. Rajin nyolong mangga muda sama jambu biji, juga sawo dan buah2an yang lain
  30. Kalo ada orang gila selalu diikuti sambil disoraki….
  31. LAgu Band paling digemari saatitu adalah Mungkinkah dari Stinky, Kamulah satu-satunya dari Dewa, Tong Kosong dari Slank, Mencari Alasan dari Exist
  32. Lagu favorit saya adalah lagu2 romantic & melankolis : kerindanku AB Three, terlanjur sayang memes,selamat malam elfassinger, hasrat cinta yana yulio dll


Itu tadi beberapa contoh problematika anak SD di era saya… Mungkin belum semuanya tercover. Tapi nanti kalo ingat bakalan saya tambah deh he he he he he…
Gimana anak-anak SD jaman sekarang, pendahulu kalian keren abis khan????


cerita ku di era SD / era 90an


Sekilas Tentang Ksatria Baja Hitam
Tak lengkap rasanya kalau membahas era 90-an tanpa membahas karakter fiksi yang satu ini. Ksatria Baja Hitam (KHB) muncul pertama kali sekitar tahun 1992. Saat itu RCTI-lah yang menayangkan superhero asal negeri matahari terbit ini. Pada mulanya KBH tayang tiap minggu pagi. Namun seiring dengan antusias pemirsa yang luar biasa, akhirnya jam tayangnya dipindah selasa sore jam 5. Yang kemudian jadi dua kali sepekan. Selasa dan Kamis di jam yang sama.
Dari negeri asalnya sono, KBH memiliki judul atau nama asli Kamen Rider Black. Dia merupakan salah satu bagian dari keluarga besar Kamen Rider yang jumlahnya puluhan. Kamen Rider Black merupakan kamen Rider generasi ke sepuluh. Wujudnya tidak jauh beda dengan Kamen Rider lainnya yang mengadaptasi bentuk Serangga. Warna kostumnya hitam legam serta memiliki mata yang besar berwarna merah. Di antara dua matanya ada dua antena yang berfungsi sepagai alat deteksi. Selain hitam ada corak khas berwarna kuning merah yang ada di leher dan pergelangan tangan. Dan dipersendian Kamen Rider Black memiliki serabut berwarna coklat.
Entah bagaimana ceritanya nama Kamen Rider Black berubah menjadi Ksatria Baja Hitam di negara kita tercinta ini. Padahal kalau diartika per kata Kamen itu adalah Topeng, sedang Rider adalah pengendara, dan Black adalah hitam. Jadi kalau digabung Pengendara Bertopeng Hitam. Mungkin pihak RCTI butuh nama yang lebih gagah. Jadi munculah nama Ksatria Baja Hitam.
Pada versi asli, KBH yang merupakan jelmaan dari Kotaro Minami (diperankan Tetsuo Kurata) ini, memiliki sebuah kata kunci untuk membuat Sabuk Pengubahnya (Henshin Belt) berfungsi. Kata-kata itu adalah “Henshin” yang artinya berubah. Ndilalah di Indonesia yang kulturnya banyak mistik-mistikan jadinya malah “MANTRA AJI”.
Hal lain yang jadi ciri khas dari KBH adalah motornya. Ada dua yang satu bernama Belalang Tempur (Battle Hopper) dan satunya lagi Road Sector. Tapi yang lebih ngetop tentu saja si Belalang Tempur. Lagi-lagi nama yang mirip-mirip istilah di dunia persilatan jadi faktor penentu kepopuleran.
Tiap kali menghadapi musuhnya, para monster buatan Gorgom, KBH selalu mengakhiri perlawanan mereka dengan jurus pamungkas. Pukulan Maut dan Tendangan Maut. Setelah menerima jurus pamungkas dari KBH, para monster itu akan meledak dengan hebohnya.
Setelah kurang lebih satu setengah tahun penayangan, episode KBH berakhir sudah. Saat itu saya dan teman-teman lainnya di SD cukup cemas. Cemas dikarenakan kami akan berpisah dari pahlawan terbesar kami di layar kaca. Namun ternyata kejutan pun muncul. RCTI menayangkan episode lanjutan dari KBH. Namun kali ini ada embel-embel RX pada judulnya.
KBH RX memeang merupakan sequel dari KBH. Ceritanya setelah Kotaro berhasil mengalahkan Gorgom dia mendapat lawan yang lebih tangguh, yaitu Kerajaan Crysis. Panglima dari kerajaan ini sangat tangguh namanya Jendral Jack. Bahkan dia lah yang sempat membunuh Kotaro dan membuangnya keluar angkasa. Namun kejadian tak terduga terjadi di luar angkasa sana. Batu Raja yang ada di sabuk Kotaro, menyerap energi dari sinar matahari. Alhasil sabuk itu jadi terprogram ulang dan membuat Kotaro lebih kuat. Maka lahirlah KBH RX.
Kali ini KBH RX lebih bonafit dari KBH. Pasalnya dia tiak hanya punya motor (Belalang Tempur), namun dia juga punya mobil. Mobil itu namanya LightDron. Dan tak hanya itu, untuk membasmi para pasukan Crysis, RX punya senjata pamungkas bernama Pedang Matahari yang bisa muncul dari sabuknya. Bila para monster itu ditusuk dengan pedang ini maka, pada tubuh sang mocter akan menyemburkan bunga api yang biasa kita lihat di petasan jenis air mancur. Setelah itu lagi-lagi sang monster akan meledak dengan membahana.


Pengaruh Ksatria Baja Hitam Bagi Anak era 90-an
Ksatria Baja Hitam tak hanya jadi sebua tontonan pada masa itu. Bahkan dia telah menjadi fenomena. Tak jarang anak-anak mengubah cita-citanya untuk menjadi Ksatria baja Hitam bila besar nanti. Selain itu guru kesenian pada komplain. Karena hampir semua karya gambar dari para siswa selalu menggambar KBH.
Di kota saya (Malang) untuk melihat KBH saya harus berkorban sedemikian rupa terlebih dahulu. Karena pada awal-awal penayangannya, RCTI belum punya stasiun relay di kota dingin ini. So yang bisa menikmati hanyalah mereka yang punya parabola. Tapi untungnya banyak warga yang tidak patah arang menghadapi hal itu. Mereka meng up-grade antena biasanya dengan menambah tutup panci di receivernya. Dengan mata setajam elang, Antena panci tadi diarahkan pe rumah orang-orang kaya yang punya Parabola. Hasilnya tidak buruk, antena itu dapat menerima siaran tadi.
Lebih asiknya kalau ada satu rumah saja yang berhasil menangkap siaran RCTI dari bocoran parabola tadi, maka anak-anak di berbagai penjuru akan berbondong-bondong untuk menonton di rumah yang bersangkutan. Tak perduli kenal atau tidak yang penting hepi. Tak jarang karena antusias anak-anak yang jumlahnmya Naudzubillaha itu, acara nonton jadi lebih mirip antri BLT. Saling berhimpit, dorong-dorongan, dan yang belakang selalu lompat-lompat agar dapat mencuri pandang.
Pernak-pernik berkaitan dengan KBH pun begitu menjamur di setiap sudut perkotaan. Mulai dari baju, mainan, hingga topeng bisa kita jumpai dengan mudah. Bahkan beberapa produk akanan anak-anak dengan tulus ikhlas memberikan hadiah gambar KBH pada tiap bungkusnya demi mendongkrak penjualan.
Selain itu yang tak kalah fenomenalnya, KBH juga membuat kami berlomba-lomba menghafal soundtracknya. Terutama saat sudah masuk ke KBH RX. Opening dan ending songnya sudah didubbing versi indonya.