Bersyukurlah bagi yang dilahirkan atau dibesarkan di tahun 80-90an.
Apa sebab? Ya! karena pada saat itu kreatifitas pencipta dan penyanyi di
era 80-90 sangat berkualitas padahal penuh dengan keterbatasan.
Di era 80-90an untuk menciptakan sebuah lagu dibutuhkan alat musik yang
seadanya, mis gitar atawa keyboard jadul,proses rekaman pun masih
sederhana, dengan lirik yang sederhana kemudian dirangkai dengan
kesederhanaan tetapi tidak asal-asalan dan enak didengar pada zamannya
bahkan sampai sekarang.Dan pada masa itu pula baik pencipta maupun
musisi masih mengedepankan kualitas dengan kemampuan yang otodidak dan
masih origianl dari segi kreatifitas.
Yang menjadi keprihatinan sekarang adalah kenapa dengan kondisi yang
sekarang lebih canggih dari segi peralatan,referensi lirik yang variatif
, dan didukung dengan kemampuan finansial yang cukup tetapi dari segi
kualitas bermain musik maupun pemilihan kalimat dalam penulisan lirik
lagu semakin tidak berkualitas dan terkesan semakin asal-asalan.
Simak saja lagu-lagu yang ada sekarang ini dengan tekhnik bermain musik
yang seadanya kord lagu yang begitu -begitu saja,yang penting bunyi
dengan lirik lagu yang puitis tapi tidak bisa membuat enak didengar oleh
telinga, yang penting album terjual dan dapat uang.
Yang paling mengherankan masyarakat kita oke-oke saja karena tidak ada
pilihan lain untuk mendengarkan, jadi terpaksa karena tidak ada
alternatif lain untuk mendengarkan ataupun melihat, karena semua stasiun
tv maupun media lain menampilkan musik tersebut.Simak saja betapa
melegendanya Group musik Queen dengan Boheiman Rapshodinya dengan teknik
musik berkualitas tinggi pada zamannya hingga sekarang belum ada yang
menandingi dengan not- not lagu yang "nyleneh" dan hingga kini masih
enak didengar atau kalo di indonesia Fariz RM dengan Barcelonanya,
goodbless dengan kehidupan & menjilat mataharinya, itu dari segi
cara bermusiknya lho, kalo dari segi lirik simak saja Guruh SP,Iwan Fals
dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar